Pemandu Wisata Harus Berlisensi
Pangandaran,myPangandaran.com-Pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)
Wilayah Pangandaran menyoroti keberadaan pemandu wisata yang tidak
memiliki lisensi. Mereka khawatir kehadiran pramuwisata tersebut
bisa merusak citra Pangandaran. Karena, pramuwisata tak berlisensi
rata-rata tidak memiliki pemahaman yang benar tentang obyek wisata dan
budaya Pangandaran.
Dede Prawira, salah seorang pengurus HPI,
mengatakan kini jumlah pramuwisata “ilegal” makin banyak. Mereka
merupakan warga setempat dan warga dari luar Pangandaran.“Memang
tidak semuanya buruk, namun kami khawatir di antara mereka ada yang
memberikan informasi yang salah atau sikap mereka yang tidak berkenan di
mata wisatawan,” tuturnya kemaren.
Untuk menjadi guide
(pemandu wisata) profesional, kata Dede, harus memiliki sertifikat yang
dikeluarkan Menteri Pariwisata melalui Dirjen Pariwisata dan
Kebudayaan. Atau, serendah-rendahnya dari Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jabar. “Kalau ingin punya lisensi harus mengikuti
diklat dulu,” jelasnya.Dede pemerintah memberikan perhatian terhadap
pemandu ilegal. Misalnya, pemerintah memberikan diklat dan mengeluarkan
lisensi. “Sebagai pekerja di bidang jasa, pelayanan menjadi hal utama
yang harus diperhatikan. Karena itu pembicara/" target="_blank">pendidikan dan latihan bagi
pramuwisata sangat penting sebagai bekal dalam menjalankan profesi,”
jelas dia.
Senada dengan Dede, Popo salah seorang anggota HPI
mengharapkan ada tindakan tegas terhadap pemandu ilegal. Pasalnya,
pemandu tak berlisensi kerap merusak tarif jasa pramuwisata. “Mereka
kadang seenaknya menentukan tarif tanpa memperhatikan pelayanan,”
tuturnya. Popo meminta biro perjalanan wisata tidak menggunakan
pramuwisata ilegal sehingga tidak membuat semakin menjamurnya pemandu
tak berlisensi. “Kalau bisa seperti di Bali, pemerintah menindak tegas
biro perjalanan yang menggunakan guide ilegal,” tuturnya.
Ditemui
terpisah, ketua Pangauban Pangandaran --organisasi pemandu lokal-- Asep
Nurdin sangat mendukung upaya pemberian lisensi bagi pemandu wisata.
Menurutnya, pembicara/" target="_blank">pendidikan dan latihan kepramuwisataan sangat dibutuhkan
guna meningkatkan profesionalisme. Asep berharap Disparbud Jawa Barat
maupun Disbudpar Ciamis bisa memfasilitasinya.
Sumber RadarTasikmalaya