myPangandaran News | Berita Pangandaran Terkini

Pantai Pangandaran Masih Diserbu Wisatawan

pada Jum'at, 06 Januari 2012 08:57 WIB

Pangandaran,myPangandaran.com-Kawasan pantai Pangandaran masih menjadi primadona kunjungan wisatawan yang memanfaatkan libur awal tahun baru. Sejak menjelang berakhirnya tahun 2011 hingga Kamis (5/1), pantai barat maupun pantai timur masih diserbu wisatawan. Mereka tidak hanya wisatawan lokal Ciamis, akan tetapi juga luar kota seperti Bandung, Jakarta dan sekitarnya.

Pantai barat yang merupakan kawasan favorit untuk berenang atau bermain pasir, tampak penuh dengan wisatawan. Mulai dari kawasan pantai di sekitar cagar alam Pananjung sampai dengan pantai di bulevar, tampak penuh wisatawan yang bermain air laut. Akibat banyaknya wisatawan menjadikan mereka tetap nekad bermain di lokasi yang sebenarnya dilarang untuk berenang. Lokasi yang dilarang untuk berenang karena selain ombak besar juga arus balik yang kuat ditandai dengan dipancangnya bendera warna merah.

Berbeda dengan pantai barat, pantai timur lebih bayak menyediakan permainan seperti jet ski, banana boat, flying fish, donat terbang dan lainnya. Tempat tersebut juga menjadi tempat andalan bagi wisatawan yang hendak melihat terbitnya matahari di ufuk timur atau sunrise.

"Sebenarnya ada beberapa lokasi yang dilarang untuk berenang karena berbahaya. Akan tetapi karena tempatnya terbatas akhirnya wisatawan juga berenang di lokasi berbahaya. Kami sudah memasang tanda larangan, akan tetapi banyak yang mengabaikan," ungkap Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista ) Pangandaran, Dodo Taryana.

Dia mengungkapkan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan diluar pengawasannya, setiap pukul 17.00 WIB anggota Balawista bersama dengan tim seperti Satpolair melakukan sweping terhadap wisatawan yang masih berenang atau bermain di pantai. Selain dengan memergunakan alat pelantang suara dari pos Balawista, mereka juga berjalan kaki menyisir pantai, anggota lainnya naik kendaraan ATV, sepedamotor roda empat meminta wisatawn segera menghentikan aktivitas renangnya.

"Wisatawan yang masih berenang di atas pukul 17.00 WIB kami minta agar mereka segera menghentikan aktivitasnya. Yang kami lakukan juga sebenarnya untuk keamanan wisatawan sendiri," tuturnya.

Sementara itu pengurus Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Ciamis Andis Sose, mengatakan bahwa sejak menjalang akhir tahun hingga saat ini wisatawan masih berdatang ke Pangandaran. Banyaknya kunjungan tersebut tidak hanya dilihat dari banyaknya orang yang bermain atau berenang di pantai, akan tetapi juga tingginya tingkat hunian hotel dan penginapan.

"Sampai saat ini okupansi atau tingkat hunian hotel masih tinggi. Demikian pula hotel melati maupun rumah penduduk yang disulap menjadi penginapan, masih ramai. Kami perkirakan keramaian bakal berlangsung hingga sepekan mendatang," tuturnya.

DI lain pihak, dia mengaku was-was dengan masih banyaknya ’ranjau paku" di lokasi tempat didamparkannya perahu pengakut imigran gelap, di pantai barat Pangandaran. Saat ini kapal tersebut sudah hancur, akan tetapi banyak seprihan yang masih tertimbun pasir.

"Karena tertimbun pasir, maka paku tersebut tidak terlihat. Ada beberapa wisatawan yang kakinya tertancap paku. Kami juga berharap kawasan tersbeut dapat segera dibersihkan dari sisa-sia perahu yang hancur tersebut," tuturnya.

Selain bangkai perahu pengakut imigran yang telah hancur, Andis mengatakan masih ada satu perahu lagi yang mengganggu pemandangan serta berpotensi menimbulkan kecelakaan. Perahu tersebut milik SMK Pelayaran yang terdampar tidak jauh dari lokasi perahu pengakut imigran gelap.

"Saya pernah melihat ada bocah yang kepalanya terbentur perahu saat berbalik hendak lari ketika ombak datang. Persoalan tersebut juga sudah kami bicarakan dengan pemilik perahu, kami minta agar sepecatnya disingkirkan," katanya. Sumber PikiranRakyat

#