Solih Selamat Setelah Terseret Ombak Pangandaran
Pangandaran,myPangandaran.com-Solih (22), mahasiswa asal Pasir Koja Bandung nyaris tewas tersereat arus balik saat berenang di pantai barat Pangandaran depan Villa Kuda (pos II) Minggu (2/1) pukul 11.30.
Menurut Wakil Ketua Balawista Pangandaran, Ipin kepada Tribun, petang tadi, saat kejadian Solih sedang berenang bersama rekan-rekannya dengan menggunakan boogie (alat bantu renang). Tetapi Solih berenang agak terlalu ke tengah sehingga kemudian datang arus balik yang cukup kuat. Sehingga Solih sempat terseret sekitar 100 meter ke tengah laut.
"Namun Solih berhasil diselamatkan oleh anggota lifeguard yang berjaga di pos II. Solih dievakuasi ke sisi pantai dengan menggunakan torpedo atau pelampung tarik," ujar Ipin.
Solih saat dievakuasi ke darat kata Ipin masih sadarkan diri dan luput dari maut. Solih hanya salah seorang dari 10 wisatawan yang berhasil diselamatkan lifueguard setelah sempat terseret ombak dan arus pantai Pangandaran hari kedua tahun 2011.
Menurut Ipin, pengunjung yang berhasil diselamatkan tersebut selain berasal dari Bandung , ada juga dari Kuningan, Cirebon, Sumedang, Tasikmalaya, Cilacap dan dari Ciamis sendiri. "Sejak pagi sampai siang cuaca cukup bagus. Tetapi mulai pukul 16.00 hujan turun cukup deras," ujar Ipin.
Hari kedua liburan tahun baru pengunjung Pantai Pangandaran masih ramai.Hotel-hotel masih penuh. Pengunjung yang masih bertahan kebanyakan yangpunya mobil, rombongan bermotor sudah tidak terlalu banyak.
"Jalan-jalan di Pangandaran masih ramai mobil, tapi tidak macet, Cuma padat merayap. Waktu saya pulang tadi sore, hujan di Kalipucang dan kendaraan di jalan masih banyak terutama yang keluar dari Pangandaran menuju Ciamis. Umumnya kendaran mobil," ujar Idris Boja, warga Ciamis yang baru pulang bersama rombongan keluarga Minggu petang setelah piknikke Pangandaran.
Selain di jalur Pangandaran-Kalipucang, kendaraan katanya juga padat dijalur jalan raya Banjar-Ciamis. Titik kepadatan terjadi mulai dari tanjakan Cibeka Karangkamulyaan sampai Pamalayan. "Iring-iringan kendaraan padat sekali, kecepatan kendaraan pun jadi terbatas," ujarnya. (TribunJabar)