Diduga Sedang Pacaran, Anak dan Ibu Digerebek
Pangandaran,myPangandaran.com-Warga Dusun Kalapa Tiga Desa Babakan Kecamatan Pangandaran geram dengan
tingkah laku Sm (35) dan Mm (60), keduanya memiliki hubungan anak dan
ibu kandung. Pasalnya, warga kerap memergoki keduanya bertingkah laku
layaknya dua sejoli yang sedang berpacaran. Sehingga warga mengancam
akan membakar rumah Mm.
Diceritakan warga, sebetulnya masyarakat
Kalapa Tiga sudah curiga sejak lama dengan tingkah laku keduanya.
Padahal, Sm sudah menikah dengan salah seorang istri, warga Banjarsari.
Namun pernikahan itu hanya kuat dua minggu. Sementara istrinya, memilih
pulang ke rumah orang tuanya, di Banjarsari.
“Katanya sih nggak
betah ditinggalin terus sama suaminya yang lebih sering di tempat
ibunya berdagang. Kebetulan tak jauh dari rumah Sm,” ungkap warga yang
tidak mau dikorankan namanya.
Karena sikapnya itu, lanjut dia, warga
kemudian memberikan waktu dua minggu untuk segera membongkar rumah
mereka. “Kami lihat hubungan mereka sudah nggak wajar, banyak warga
yang secara kebetulan melihat mereka bermesraan. Walaupun kami tidak
pernah memergoki mereka berbuat lebih dari itu, tapi kami juga bisa
menilai dari tingkah laku mereka. Malahan ibunya sering cemburu kalau
lihat anaknya deket sama perempuan, begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.
Kemarin, rumah milik Sm dan ibunya Mm sedang
dibongkar warga. Menurut Maman, ketua RT 02/07 Dusun Kalapa Tiga Desa
Babakan, sebelumnya Sm dan Mm pernah dipanggil pihak lingkungan.
Pemanggilan itu terkait banyaknya aduan dari warga. “Maka kami selaku
wakil lingkungan, saat itu ada lima orang; saya, kepala dusun, dan
sesepuh di sini, memanggil keduanya, untuk sekedar menanyakan dan
menyampaikan keluhan warga. (Tujuan pemanggilan, red) agar tidak
terjadi fitnah dan main hakim sendiri oleh warga,” ungkapnya.
Pemanggilan
keduanya, lanjut Maman, sengaja dilakukan malam hari, dengan maksud
menghindari menghindari kejadian anarkis warga, namun tiba-tiba
pertemuan tersebut diketahui warga. Akibatnya, puluhan massa berkumpul
dan berniat menghakimi keduanya. Malahan banyak di antara mereka yang
berniat membakar rumah keduanya. “Alhamdulillah kami bisa menenangkan
warga, sehingga kejadian main hakim sendiri tidak terjadi,” tuturnya.
Ketika
pihaknya menanyakan perihal tuduhan itu, kata Maman, keduanya tidak
membantah dan tidak membenarkan. “Mereka tidak melakukan pembelaan,
hanya meminta maaf saja kepada warga, jika sikapnya ada yang tidak
mengenakan,” ujarnya.Ia menambahkan, sebetulnya warga menginginkan
SM tinggal sama istrinya dan jauh dari Mm, ibunya. “Namun ternyata Sm
memilih pindah rumah ke Desa Cikembulan, dan akan tetap sama ibunya,”
jelas Maman.
Sumber RadarTasikmalaya