myPangandaran News | Berita Pangandaran Terkini

Diduga Sedang Pacaran, Anak dan Ibu Digerebek

Oleh Nay Surya pada Kamis, 29 April 2010 13:54 WIB

Pangandaran,myPangandaran.com-Warga Dusun Kalapa Tiga Desa Babakan Kecamatan Pangandaran geram dengan tingkah laku  Sm (35) dan Mm (60), keduanya memiliki hubungan anak dan ibu kandung. Pasalnya,  warga kerap memergoki keduanya bertingkah laku layaknya dua sejoli yang sedang berpacaran. Sehingga warga mengancam akan membakar rumah Mm.

Diceritakan warga, sebetulnya masyarakat Kalapa Tiga sudah curiga sejak lama dengan tingkah laku keduanya. Padahal, Sm sudah menikah dengan salah seorang istri, warga Banjarsari. Namun pernikahan itu hanya kuat dua minggu. Sementara istrinya, memilih pulang ke rumah orang tuanya, di Banjarsari.

“Katanya sih nggak betah ditinggalin terus sama suaminya yang lebih sering di tempat ibunya berdagang. Kebetulan tak jauh dari rumah Sm,” ungkap warga yang tidak mau dikorankan namanya.

Karena sikapnya itu, lanjut dia, warga kemudian memberikan waktu dua minggu untuk segera membongkar rumah mereka. “Kami lihat hubungan mereka sudah nggak wajar, banyak warga yang secara kebetulan melihat mereka bermesraan. Walaupun kami tidak pernah memergoki mereka berbuat lebih dari itu, tapi kami juga bisa menilai dari tingkah laku mereka. Malahan ibunya sering cemburu kalau lihat anaknya deket sama perempuan, begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.

Kemarin, rumah milik Sm dan ibunya Mm sedang dibongkar warga. Menurut Maman, ketua RT 02/07 Dusun Kalapa Tiga Desa Babakan,  sebelumnya Sm dan Mm pernah dipanggil pihak lingkungan. Pemanggilan itu terkait banyaknya aduan dari warga. “Maka kami selaku wakil lingkungan, saat itu ada lima orang; saya, kepala dusun, dan sesepuh di sini, memanggil keduanya, untuk sekedar menanyakan dan menyampaikan keluhan warga. (Tujuan pemanggilan, red)  agar tidak terjadi fitnah dan main hakim sendiri oleh warga,” ungkapnya.
Pemanggilan keduanya, lanjut Maman, sengaja dilakukan malam hari, dengan maksud menghindari menghindari kejadian anarkis warga, namun tiba-tiba pertemuan tersebut diketahui warga. Akibatnya, puluhan massa berkumpul dan berniat menghakimi keduanya. Malahan banyak di antara mereka yang berniat membakar rumah keduanya. “Alhamdulillah kami bisa menenangkan warga, sehingga kejadian main hakim sendiri tidak terjadi,” tuturnya.

Ketika pihaknya menanyakan perihal tuduhan itu, kata Maman, keduanya tidak membantah dan tidak membenarkan. “Mereka tidak melakukan pembelaan, hanya meminta maaf saja kepada warga, jika sikapnya ada yang tidak mengenakan,” ujarnya.Ia menambahkan, sebetulnya warga menginginkan SM tinggal sama istrinya dan jauh dari Mm, ibunya. “Namun ternyata Sm memilih pindah rumah ke Desa Cikembulan, dan akan tetap sama ibunya,” jelas Maman.

Sumber RadarTasikmalaya

#