myPangandaran News | Berita Pangandaran Terkini

Potensi Budaya Perlu Dikembangkan

Oleh Nay Surya pada Kamis, 29 Juli 2010 19:23 WIB

Pangandaran,myPangandaran.com-Potensi pariwisata di Pangandaran bukan sekadar panorama alam. Tapi juga kebudayaan seperti hajat bumi, hajat laut, ronggeng gunung, pagelaran wayang golek dan lainnya.Namun sangat disayangkan, hingga saat ini potensi aspek budaya belum mampu dikembangkan secara maksimal oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Ciamis.

Seperti disampaikan salah seorang dalang wayang golek Agus Gunawan kemarin. Menurut Agus, saat ini di Pangandaran baru aspek alamnya yang dijual, sementara aspek kebudayaannya belum disentuh maksimal.“Saya kira jika budaya Pangandaran dikelola dengan baik, difasilitasi dan dipromosikan oleh pemerintah, bukan hal mustahil Pangandaran bisa bersaing dengan Bali,” tutur pimpinan wayang golek di Purwaharja Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih ini.

Diceritakan, Pangandaran yang secara geografis berbatasan langsung dengan Jawa Tengah menjadi daerah akulturasi budaya antara Jawa dan Sunda. Makanya, Pangandaran menjadi daerah yang kaya akan budaya dan kesenian daerah.Menurut dia, saat ini yang dibutuhkan adalah keseriusan pemerintah mengembangkan potensi budaya. “Kalau kemauannya hanya ada di kalangan pelaku seni tanpa dorongan dari pemerintah, hasilnya tidak akan maksimal, seperti yang terjadi sekarang,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Ion, tokoh masyarakat dan pelaku seni dari Desa Sukahurip. Kata dia, kesenian tradisional maupun budaya di Pangandaran diharapkan mampu menjadi daya tarik wisatawan. Karena itu, peran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mengembangkan potensi budaya sangat diharapkan.

“Saya mengharapkan pemerintah bisa menggelar kesenian daerah maupun pagelaran budaya di Pangandaran secara rutin, terjadwal satu minggu atau satu bulan sekali, sehingga wisatawan akan tahu agenda budaya di Pangandaran,” ujarnya.Kepala UPTD Budpar Pangandaran Endang Sukirna menyadari lembaganya belum dapat mengoptimalkan potensi budaya. “Bukannya tidak terpikirkan namun tenaga kami terbatas. Saat ini belum ada pegawai yang khusus menangani kebudayaan, semuanya masih merangkap,” tuturnya.

Sumber RadarTasikmalaya