Luar Biasanya Bagaimana Al Quran Menggambarkan Gempa
Jujur
saja gempa ini merupakan gempa yang benar-benar terasa selama hidup
saya, dan mudah-mudahan tidak terjadi kembali diesok hari kedepan.
Tepat terjadinya gempa diri terasa sangat kaget hanya dapat berucap
takbir, setelah beberapa saat reda saya baru bisa mendengarkan
satu-satunya radio yang bisa didengar informasinya dan sangat kaget
ketika ternyata gempa terjadi di pantai selatan, pikiran tidak karuan
semakin menguat ketika handphone mamah dan handphone bapa tidak ada
yang dapat dihubungi satupun, akhirnya setelah beberapa saat
alhamdulillah bisa dihubungi.
Banyak hikmah tentunya dengan adanya kejadian gempa ini, saya sendiri
semakin merasakan betapa lemahnya manusia yang hanya digoyang tempat
tinggalnya selama tiga menit sudah tidak berdaya, puluhan
saudara-saudara kita menjadi korban, ribuan rumah hancur berantakan,
sebuah kisah yang memilukan. Alhamdulillah gempa tidak diikuti oleh
effect lanjutan berupa tsunami yang besar, padahal BMG sempat
memberikan peringatan tsunami, alhamdulillah menurut informasi tsunami
hanya terjadi sekitar 20 cm saja itupun di beberapa tempat saja.
Menilik dari gempa itu sendiri, saya sempat kagum luar biasa setelah
membaca harian pikiran rakyat, disana digambarkan bagaimana lempengan
diatas bumi ini sebetulnya bergerak 7-20 cm setiap tahunnya, ada dua
buah lempeng besar yang biasanya saling bertabrakan, lempeng ini juga
yang menyebabkan gempa dan tsunami di aceh, gempa jogja termasuk
tsunami di Pangandaran 17 Juli 2006 silam. Kekaguman saya bertambah
kuat ketika membaca sebuah ayat dalam Al Quran yaitu surat An-naml ayat
88:
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Kemudian dilengkapi dengan penjabaran surat Asy-Syuura, 42:32-34. Allah Berfirman:
32. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung
34. atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi maaf sebagian besar (dari mereka).
Memang butuh orang yang benar-benar paham dan mengerti akan tafsir ayat-ayat diatas. Berikut ini adalah data yang saya peroleh yang menjelaskan bagaimana sebenarnya makna dari ayat diatas.
Interaksi kedua lempeng raksasa ini mempunyai dua fenomena besar yaitu terbentuknya Pegunungan Himalaya dan palung-palung laut dalam. Lempeng India-Australia sejatinya adalah lempeng yang sebagian besar menempati Samudra Hindia sehingga disebut lempeng samudra. Di atasnya menumpang Benua Australia dan India. Ketika bagian India yang berupa benua bertabrakan dengan lempeng Benua Eurasia, terciptalah Pegunungan Himalaya.
Dalam geologi, peristiwa tabrakan dua lempeng benua itu disebut collision alias tabrakan. Bayangkan jika dua lokomotif bertabrakan frontal. Kedua lokomotif akan terangkat naik. Begitulah bagaimana Pegunungan Himalaya terbentuk menjulang hingga ketinggian 8.848 m di atas muka laut.
Di tempat lain, palung-palung laut yang mencapai kedalaman 6.000 m di bawah muka laut terbentuk karena yang bertabrakan adalah lempeng samudra dengan lempeng benua. Bayangkan sebuah sedan bertabrakan dengan truk. Sedan akan melesak tertunjam di bawah kolong truk. Itulah yang terjadi sepanjang pantai barat Sumatra yang menerus ke selatan Jawa, Nusa Tenggara, hingga Maluku selatan. Salah satu segmen lempeng samudra India-Australia ini menunjam masuk di bawah lempeng Benua Eurasia di bawah Tasikmalaya menciptakan gempa yang membuat panik, Rabu sore. Dalam geologi peristiwa penunjaman ini dikenal sebagai subduction
*) Penulis adalah Praktisi IT, Pernah aktif di Civitas Daarut Tauhiid Bandung, Aktif menulis di blog dan media cetak, pembicara dan instruktur di pelatihan Teknologi dan Pemandu Acara TV tentang Teknologi Informasi. Sejak lulus dari SMA di Pangandaran, penulis saat ini berada di Kota Bandung.