Kajian Islam
Saatku Sombong Didepan Hajar Aswad Masjidil Haram

Saatku Sombong Didepan Hajar Aswad Masjidil Haram

Rasa perih terasa dikaki, aku tidak sadar sama sekali bahwa kakiku terluka oleh sesuatu. Akhirnya, setelah memutuskan untuk keluar dari beratnya desakan orang-orang besar ditimur tengah itu aku baru sadar bahwa kakiku mengeluarkan darah.


Malam hari tiba di Masjidil haram membuat kami memutuskan untuk tidak mencium hajar aswad terlebih dahulu, kami tiba sekitar pukul 2 dinihari, dari hotel yang berjarak sekitar 500 meter dari masjidil haram membuat kami harus menggunakan mobil shuttle yang memang disediakan hotel, sebenernya kalau jalan juga dekat hanya memang karena sedang ada pembangunan di masjidil haram membuat jalan berdebu dan tidak enak dimata.

Disertai dengan tangisan, akhirnya rombongan kami yang didominasi oleh orang sepuh tiba dimasjidil haram, lantas kami menyegerakan umrah dengan tawaf hingga tahalul. Saat tahalul selesai, adzan subuh berkumandang, hal inilah yang membuatku memutuskan untuk mencium hajar aswad esok hari saja, oh iya..mencium hajar aswad tidak masuk dalam rukun umrah, hanya memang rosul mencontohkan. Bahkan kalau tidak salah Ummar bin Khatab pernah berkata bahwa "Aku tidak tau apa manfaat dan mudharatnya mencium batu itu, hanya memang rosul melakukannya maka akupun begitu".

Perjalanan yang melelahkan mulai dari Delay Garuda Indonesia yang hampir 4 jam di Bandara Sukarno Hatta membuat kami kelelahan, seusai sholat subuh kami kembali ke hotel. Jam 10 tepat kami bangun dan mandi dan siap-siap bergegas ke masjidil haram kembali. Kali ini saya masih punya PR, yaitu mencium hajar aswad...hemm...melihat kerumunan orang yang mencium hajar aswad rasanya gampang-gampang saja. Akhirnya aku turun ke lantai tempat tawaf dan bertawaflah hingga selesai, diakhir putaran setelah sholat sunat saya coba mendekat ke arah Hajar aswad, mulai masuk dan masuk, ah ternyata gampang tidak seperti yang diceritakan orang orang...sudah dekat...sudah dekat...aaaaaaaaaah...badan ini terpental lagi keluar...saya coba masuk lagi...sudah hampir sedikit lagi...aaahhhh..terdorong lagi keluar......saya coba sekali lagi....kali ini hampir sampai.......ahhhhhhh...perih dikakiku terasa...ternyata kakiku berdarah menginjak nametageku sendiri yang pecah jatuh...akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari barisan....akhirnya aku kehilangan nametag dihari pertamaku...akupun kesamping kearah kumpulan galon-galon air zam-zam untuk membersihkan luka...perih....niat keduaku untuk mencium hajar aswad...gagal lagi.

Makan siang menanti ternyata dihotel, kamipun lantas pulang. Oh iya..aku sekamar dengan seorang pimpinan ponpes asal Lampung...saat aku cerita pengalamanku ada satu hal yang membuat lemas saat itu...ia bilang begini "Mas Adi tuh sombong...merasa bisa dengan tenaga sendiri...bahkan saya pikir mas adi melakukannya tanpa Bismillah" ....jeplak...ke hati...benar juga....akhirnya aku baru sadar bahwa telah salah langkah... akhirnya setelah makan siang...saya coba kembali ke masjidil haram....

Bismillahirahmanirahiim...

Ya Allah..ternyata saat saya tiba lokasi sekitar kabah sedang dipel dengan berputar dan dibatasi oleh pembatas warna kuning...dan luar biasa...hanya ada beberapa ibu-ibu tua yang sedang asyik mencium hajar aswad...akupun mendekat....dan cup cup cup....mudah sekali...gak harus berdesak-desakan sampai berdarah....kamipun sempat berlama-lama tanpa dimarahi oleh Askar, polisi arab yang tinggi besar itu...akupun gak kuat untuk menangis....kesombongan memang bukan solusi...menyesal rasanya diri...didepan rumah Allahpun masih bisa sombong..apalagi jauh dari rumah Allah...



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Kajian Islam Lainnya
Cerita Sore Saat Jual Mie Ayam
Cerita Sore Saat Jual Mie Ayam
Senin, 24 Mei 2010 09:42 WIB
Saat itu langit Pantai Pangandaran sedikit mendung jelang malam minggu tahun 2001-an, saya masih duduk dikelas 2 sekolah menengah. Seperti biasanya untuk membantu orangtua saya terbiasa untuk berjualan di pinggir pantai,banyak macam barang yang saya jual saat itu.
Di Pangandaran, Michiko Trauma Monyet
Di Pangandaran, Michiko Trauma Monyet
Minggu, 01 April 2012 15:22 WIB
Hari ini, aku mengulangi suatu kebodohan lagi ( tentunya tanpa sengaja). Maafin mama ya , Michiko! Weekend kemarin kami berlibur di cagar alam, Pulau Pasir, Pangandaran. Pantai yang sangat indah dengan debur ombak yang tinggi. Di pantai Pulau pasir banyak terdapat hutan lindung dan monyet- monyet yang sengaja dibiarkan hidup bebas.
Menikmati Pantai Pangandaran Dengan Murah Meriah
Menikmati Pantai Pangandaran Dengan Murah Meriah
Senin, 01 Agustus 2011 20:50 WIB
PANTAI Indah Pangandaran adalah salah satu obyek wisata pantai di Jawa Barat. Pantai ini terletak di Desa Panan-jung, Kecamatan Pangandaran, dengan jarak sekitar 92 km arah selatan Kota Ciamis
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini